Review Buku: Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Tere Liye
Judul: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis: Tere liye
Tebal: 256 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Cetakan 32, Mei 2017
Genre: Fiksi, Romance
Sasaran: Young Adult
Buku ini adalah karya novelis nomor wahid Indonesia, Tere Liye, yang pertama kali saya baca dan langsung membuat saya jatuh cinta untuk terus membaca karya-karya beliau yang lain.
Menceritakan seorang gadis miskin dan yatim, bernama Tania, yang bertahun-tahun hidup di jalanan, menjadi pengamen bersama sang adik demi sesuap nasi.
Hidup gadis ini berubah sejak pertemuan dengan lelaki itu. Lelaki muda yang datang menjadi penolong baginya. Mengentasnya dari kemiskinan dan kerasnya kehidupan jalanan.
Tania dan Dede, sang adik, kembali mengenyam pendidikan. Menapaki masa depan yang lebih cerah.
Bagi Tania, lelaki muda itu bukan hanya bagai malaikat penolong, namun juga menjelma pangeran yang sempurna menembakkan panah cinta. Gadis itu tak dapat menahan perasaan yang tumbuh mewangi di dadanya bahkan sejak rambutnya masih berkepang dua.
Hati Tania menangis, demi meraba hatinya sendiri. Dia merasa tak pantas membalas kebaikan lelaki itu dengan cinta yang tak seharusnya.
Lalu apakah lelaki itu juga menyimpan rasa untuk Tania?
Pokoknya novel ini berhasil mengaduk emosi. Penggunaan pov 1 sangat tepat, membuat pembaca ikut masuk pada apa yang sedang dirasakan tokoh utama.
Saya langsung menghatamkan buku ini dalam semalam.
Meski beraroma sedih, buku ini tetap menghibur banget dan yang pasti menginspirasi.
#CloverlineAuthor
Judul: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis: Tere liye
Tebal: 256 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Cetakan 32, Mei 2017
Genre: Fiksi, Romance
Sasaran: Young Adult
Buku ini adalah karya novelis nomor wahid Indonesia, Tere Liye, yang pertama kali saya baca dan langsung membuat saya jatuh cinta untuk terus membaca karya-karya beliau yang lain.
Menceritakan seorang gadis miskin dan yatim, bernama Tania, yang bertahun-tahun hidup di jalanan, menjadi pengamen bersama sang adik demi sesuap nasi.
Hidup gadis ini berubah sejak pertemuan dengan lelaki itu. Lelaki muda yang datang menjadi penolong baginya. Mengentasnya dari kemiskinan dan kerasnya kehidupan jalanan.
Tania dan Dede, sang adik, kembali mengenyam pendidikan. Menapaki masa depan yang lebih cerah.
Bagi Tania, lelaki muda itu bukan hanya bagai malaikat penolong, namun juga menjelma pangeran yang sempurna menembakkan panah cinta. Gadis itu tak dapat menahan perasaan yang tumbuh mewangi di dadanya bahkan sejak rambutnya masih berkepang dua.
Hati Tania menangis, demi meraba hatinya sendiri. Dia merasa tak pantas membalas kebaikan lelaki itu dengan cinta yang tak seharusnya.
Lalu apakah lelaki itu juga menyimpan rasa untuk Tania?
Pokoknya novel ini berhasil mengaduk emosi. Penggunaan pov 1 sangat tepat, membuat pembaca ikut masuk pada apa yang sedang dirasakan tokoh utama.
Saya langsung menghatamkan buku ini dalam semalam.
Meski beraroma sedih, buku ini tetap menghibur banget dan yang pasti menginspirasi.
#CloverlineAuthor
Comments
Post a Comment