Beruntung yang Bejo
Ngacung, ada nggak di antara kalian yang bernama Bejo? Salah satu teman FB ku ada yang namanya Bejo. Lengkapnya Muhammad Bejo Dunia Akhirat, tapi nggak perlu aku tag☺. Oiya ada juga pemain sepakbola Tanah Air yang namanya Bejo, Bejo Sugiantoro.
Bejo itu dari bahasa Jawa. Secara arti kata adalah beruntung. Jadi bisa disimpulkan, orang tua yang menamakan anaknya Bejo, pasti ingin anaknya beruntung.
Tapi secara filosofis, dalam budaya Jawa, Bejo itu memiliki makna yang lebih dari beruntung. Untung yang bukan sekedar beruntung. Kalau bahasa milenealnya: lebih dari ekspektasi, di luar bayangan (positif), jauh melampaui angan.
Contoh, misal kita ingin beli rumah atau tanah dengan bujet 200 juta. Kalau secara akal sih, 200 juta sulit dapat di kota atau strategis. Kita pun mencari sesuai ancar-ancar, di daerah X, Y, atau Z yang harga tanahnya masuklah dengan bujet kita.
Maka berburulah kita ke daerah-daerah tersebut. Namun, setelah cari-cari kita malah dapatnya di daerah A. Padahal di daerah A, awalnya kita nggak melirik sebab harganya mahal.
Tapi kita dapat kan? Kebetulan saja ada orang yang mau jual rumahnya dengan cepat karena butuh uang. Ini contoh, tapi kejadian-kejadian kayak gini ada yang mengalami. (Jadi kira-kira boleh nggak, sih, ketika nyari sesuatu, kita bedoa terlebih dahulu supaya dapat penjual yang model begini? )
Contoh lain. Katakanlah wajah anda standar. Nggak cakep-cakep amat. Tapi Masyaallah, anda mendapatkan jodoh yang cakep, dari keluarga kaya anak tunggal pula. Bejo kuadrat ini .
Itu makna pertama dari Beruntung yang Bejo.
Ada lagi makna kedua: yaitu lolos dari ujung tanduk. Ujung tanduk bagaimana?
Misal ada kecelakaan. Kalau lihat bentuk kendaraan yang sudah rusak parah, sepertinya muskil para penumpangnya selamat. Tapi nyatanya ada kan ya, orang yang selamat tak luka sedikit pun.
Atau kasus lain, misalnya ada anak yang ikut lomba. Walau sudah berusaha sebaik dan semampunya, ia agak down. Bisa ikut dan nambah pengalaman sudah cukup baginya. Nggak berharap muluk-muluk. Apalagi bila mengingat saingan banyak yang lebih bagus. Tapi ketika pengumuman, ia dapat juara.
Masih banyak contoh lain. Yang ajaib-ajaib, yang lumayan fantastis dan tidak kita bayangkan. Mungkin anda sendiri pun pernah mengalami hal-hal bejo seperti ini.
Oiya, beruntung yang (mendapatkan) lebih dari ekspektasi, beruntung yang bukan sekedar untung, tidak hanya terdapat pada filosofi Jawa saja. Hampir semua adat kebudayaan punya istilah "Bejo" nya sendiri. Di Madura ada bajrah. Di Sunda, Arab, Aceh atau Kalimantan mungkin beda lagi. Di Bahasa Indonesia pun ada. Contoh pada kalimat:
"Semoga Dewi Fortuna masih menaungi kita."
Biasanya kalimat tersebut terlontar jika seseorang sedang dalam keadaan terjepit dan butuh keajaiban yang bisa menolongnya.
Tapi ada satu yang sama. Dari semua filosofi itu, semua menyadari bahwa ada yang memberi keberuntungan. Sesuatu itu adalah faktor X. Sesuatu yang di luar kuasa kita sebagai manusia. Siapa lagi kalau bukan Dia Yang Maha Segala.
Percaya tidak kalau keberuntungan itu bukan didapat ujug-ujug? Mungkin akan ada yang bilang, penyebab keberuntungan karena memang Dia tak pilih-pilih. Semua makhluk mendapat kasihNya.
Sebenarnya ada penyebab (lantaran) pasti yang membuat seseorang diliputi keberuntungan. Kita yang muslim wajib meyakininya, karena ini sudah janjiNya.
Dua di antaranya adalah:
1. Sedekah
Ketika kita bersedekah, mungkin kita hanya sekedar bersedekah. Karena kewajiban, karena kemanusiaan, dsb. Tapi tanpa kita sadari, sedekah tersebut segera menjelma menjadi doa yang menembus langit. Bahkan sebelum sampai di tangan penerima, sedekah tersebut sampai terlebih dahulu ke "tangan" Robb -nya.
2. Doa Orang Tua
Doa orang tua tak tertolak. Ia adalah pusaka keramat bagi kita. Apalagi bila si anak adalah anak yang berbakti, maka otomatis ia akan mendapat dua keridhoan. Ridho Robb-nya dan ridho kedua orang tua.
Ambooy....
Akhir kata, semoga kita, keluarga-anak-cucu, saudara, teman, kerabat handai taulan selalu dianugerahi kesehatan, kemudahan dan keberuntungan dunia akhirat. Aamien
Catatan retjeh
Ngacung, ada nggak di antara kalian yang bernama Bejo? Salah satu teman FB ku ada yang namanya Bejo. Lengkapnya Muhammad Bejo Dunia Akhirat, tapi nggak perlu aku tag☺. Oiya ada juga pemain sepakbola Tanah Air yang namanya Bejo, Bejo Sugiantoro.
Bejo itu dari bahasa Jawa. Secara arti kata adalah beruntung. Jadi bisa disimpulkan, orang tua yang menamakan anaknya Bejo, pasti ingin anaknya beruntung.
Tapi secara filosofis, dalam budaya Jawa, Bejo itu memiliki makna yang lebih dari beruntung. Untung yang bukan sekedar beruntung. Kalau bahasa milenealnya: lebih dari ekspektasi, di luar bayangan (positif), jauh melampaui angan.
Contoh, misal kita ingin beli rumah atau tanah dengan bujet 200 juta. Kalau secara akal sih, 200 juta sulit dapat di kota atau strategis. Kita pun mencari sesuai ancar-ancar, di daerah X, Y, atau Z yang harga tanahnya masuklah dengan bujet kita.
Maka berburulah kita ke daerah-daerah tersebut. Namun, setelah cari-cari kita malah dapatnya di daerah A. Padahal di daerah A, awalnya kita nggak melirik sebab harganya mahal.
Tapi kita dapat kan? Kebetulan saja ada orang yang mau jual rumahnya dengan cepat karena butuh uang. Ini contoh, tapi kejadian-kejadian kayak gini ada yang mengalami. (Jadi kira-kira boleh nggak, sih, ketika nyari sesuatu, kita bedoa terlebih dahulu supaya dapat penjual yang model begini? )
Contoh lain. Katakanlah wajah anda standar. Nggak cakep-cakep amat. Tapi Masyaallah, anda mendapatkan jodoh yang cakep, dari keluarga kaya anak tunggal pula. Bejo kuadrat ini .
Itu makna pertama dari Beruntung yang Bejo.
Ada lagi makna kedua: yaitu lolos dari ujung tanduk. Ujung tanduk bagaimana?
Misal ada kecelakaan. Kalau lihat bentuk kendaraan yang sudah rusak parah, sepertinya muskil para penumpangnya selamat. Tapi nyatanya ada kan ya, orang yang selamat tak luka sedikit pun.
Atau kasus lain, misalnya ada anak yang ikut lomba. Walau sudah berusaha sebaik dan semampunya, ia agak down. Bisa ikut dan nambah pengalaman sudah cukup baginya. Nggak berharap muluk-muluk. Apalagi bila mengingat saingan banyak yang lebih bagus. Tapi ketika pengumuman, ia dapat juara.
Masih banyak contoh lain. Yang ajaib-ajaib, yang lumayan fantastis dan tidak kita bayangkan. Mungkin anda sendiri pun pernah mengalami hal-hal bejo seperti ini.
Oiya, beruntung yang (mendapatkan) lebih dari ekspektasi, beruntung yang bukan sekedar untung, tidak hanya terdapat pada filosofi Jawa saja. Hampir semua adat kebudayaan punya istilah "Bejo" nya sendiri. Di Madura ada bajrah. Di Sunda, Arab, Aceh atau Kalimantan mungkin beda lagi. Di Bahasa Indonesia pun ada. Contoh pada kalimat:
"Semoga Dewi Fortuna masih menaungi kita."
Biasanya kalimat tersebut terlontar jika seseorang sedang dalam keadaan terjepit dan butuh keajaiban yang bisa menolongnya.
Tapi ada satu yang sama. Dari semua filosofi itu, semua menyadari bahwa ada yang memberi keberuntungan. Sesuatu itu adalah faktor X. Sesuatu yang di luar kuasa kita sebagai manusia. Siapa lagi kalau bukan Dia Yang Maha Segala.
Percaya tidak kalau keberuntungan itu bukan didapat ujug-ujug? Mungkin akan ada yang bilang, penyebab keberuntungan karena memang Dia tak pilih-pilih. Semua makhluk mendapat kasihNya.
Sebenarnya ada penyebab (lantaran) pasti yang membuat seseorang diliputi keberuntungan. Kita yang muslim wajib meyakininya, karena ini sudah janjiNya.
Dua di antaranya adalah:
1. Sedekah
Ketika kita bersedekah, mungkin kita hanya sekedar bersedekah. Karena kewajiban, karena kemanusiaan, dsb. Tapi tanpa kita sadari, sedekah tersebut segera menjelma menjadi doa yang menembus langit. Bahkan sebelum sampai di tangan penerima, sedekah tersebut sampai terlebih dahulu ke "tangan" Robb -nya.
2. Doa Orang Tua
Doa orang tua tak tertolak. Ia adalah pusaka keramat bagi kita. Apalagi bila si anak adalah anak yang berbakti, maka otomatis ia akan mendapat dua keridhoan. Ridho Robb-nya dan ridho kedua orang tua.
Ambooy....
Akhir kata, semoga kita, keluarga-anak-cucu, saudara, teman, kerabat handai taulan selalu dianugerahi kesehatan, kemudahan dan keberuntungan dunia akhirat. Aamien
Catatan retjeh
Aamiin mbak... Semangat terus menulis. *selfreminder juga
ReplyDeleteMantap sekali kakak #semangat
ReplyDeleteHidup bejo 💪🏻😁😍🤗
ReplyDeleteKeren... Bejo tenaann 😁😁
ReplyDeleteKeren kuy
ReplyDeleteSemangat menginspirasi 😍
Mantap mba.. Keren nih si 'bejo'..
ReplyDelete