Workshop Penulisan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan Lomba Penulisan Eko Sosio Kultura Lokal Kota Malang Dalam Perspektif Historis tahun 2020. Diikuti oleh penulis yang naskahnya lolos dalam seleksi tahap 1.
Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Februari 2020 yang lalu bertempat di Ballroom Hotel Regent's Park Malang. Workshop ini berlangsung sukses. Moderator yang bertugas adalah Mas Devan, seorang guru sejarah, blogger dan penulis yang sudah menerbitkan 10 buku.
Sehubungan format tulisan yang diinginkan dalam Lomba penulisan ini adalah Ilmiah Populer, narasumber yang tampil adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya.
Ketiga narasumber itu adalah:
1. Bagus Ari Wicaksana
Bagus Ari adalah seorang jurnalis yang memulai kariernya sejak kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UB. Sekarang menjabat sebagai Editor Senior di harian Malang Post.
Di WorkShop ini, Mas Bagus, begitu biasa dipanggil, membeberkan materi mengenai Teknik Menulis Dari Sudut Pandang Jurnalistik. Bagaimanakah sebuah tulisan yang akurat dan ilmiah bisa tersampaikan secara populer? Populer di sini berarti adalah mudah diterima dan dipahami oleh semua kalangan.
Ibarat fotografi, sebuah tulisan juga harus tepat membidik, angel atau sisi mana dari sebuah tema yang akan diangkat menjadi tulisan menarik. Sisi ini kalau bisa adalah yang baru, belum pernah dibahas atau tidak mainstream. Sehingga demikian, orisinalitasnya kuat.
Di dunia jurnalistik, ada sebuah jenis tulisan ini dikenal sebagai feature. Apa tulisan Feature itu? adalah sebuah tulisan yang ringan, kreatif, mudah diterima dan menghibur. Mengingat segmen pembaca yang luas, maka koran-koran dan majalah mengutamakan tulisan berjenis feature ini.
Di sini, Mas Bagus memberikan kunci bagaimana membuat tulisan ilmiah populer yang menarik. Intinya yaitu harus bisa mengawinkan metode penulisan artikel ilmiah yang menjunjung keakuratan dan keilmiahan dengan penulisan feature yang ringan.
2. Yusri Fajar
Narasumber berikutnya adalah dari kalangan akademisi. Ya, Bapak Yusri Fajar adalah penulis dan pengajar di Fakultas Ilmu Budaya UB. Tulisan-tulisan greget beliau banyak mengisi kolom di berbagai surat kabar.
Di Workshop ini, Pak Yusri menjelaskan bagaimana menulis sebuah essay atau tulisan ilmiah populer agar bisa menarik hati pembaca.
Poin penting yang saya dapat dari materinya Pak Yusri adalah tulisan kita harus bisa mengajak pembaca untuk terlibat. Topik yang diangkat harus fokus, judul menarik yang langsung bisa menyedot perhatian, gaya bahasa yang ringan, lentur dan mudah, menyelipkan kata atau joke kekinian yang menyegarkan supaya pembaca tidak bosan (bila diperlukan). Meski demikian, karena tulisannya harus ilmiah maka keakuratan adalah poin yang harus tetap dikedepankan.
3. Dwi Cahyono
Narasumber terakhir yang tampil dalam Workshop ini adalah Pak Dwi Cahyono. Seorang Sejarawan, Budayan sekaligus dosen Sejarah di Universitas Negeri Malang.
Di sini Pak Dwi kebagian mengulas isi atau konten tulisan. Pak Dwi menjelaskan poin-poin penting sejarah dan budaya lokal Kota Malang khususnya dan Malang Raya secara umum.
Diharapkan nanti peserta mampu mengangkap konten lokal Malang yang mungkin belum diketahui orang banyak. Sehingga dengan demikian timbul rasa cinta pada budaya lokal kota sendiri.
Oiya buku-buku yang ditulis Pak Dwi tentang sejarah dan budaya Malang sudah banyak yang terbit, lho. Saya juga mau hunting untuk materi tulisan saya di seleksi tahap 2 nanti.
Demikianlah yang bisa saya catat dari Workshop ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan Perpustakaan dan Arsip Kota Malang yang telah mengadakan rangkaian acara dalam Lomba Penulisan ini. Banyak ilmu manfaat yang bisa saya serap di sini.
Terima kasih sudah membaca...
Sehubungan format tulisan yang diinginkan dalam Lomba penulisan ini adalah Ilmiah Populer, narasumber yang tampil adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya.
Ketiga narasumber itu adalah:
1. Bagus Ari Wicaksana
Bagus Ari adalah seorang jurnalis yang memulai kariernya sejak kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UB. Sekarang menjabat sebagai Editor Senior di harian Malang Post.
Di WorkShop ini, Mas Bagus, begitu biasa dipanggil, membeberkan materi mengenai Teknik Menulis Dari Sudut Pandang Jurnalistik. Bagaimanakah sebuah tulisan yang akurat dan ilmiah bisa tersampaikan secara populer? Populer di sini berarti adalah mudah diterima dan dipahami oleh semua kalangan.
Ibarat fotografi, sebuah tulisan juga harus tepat membidik, angel atau sisi mana dari sebuah tema yang akan diangkat menjadi tulisan menarik. Sisi ini kalau bisa adalah yang baru, belum pernah dibahas atau tidak mainstream. Sehingga demikian, orisinalitasnya kuat.
Di dunia jurnalistik, ada sebuah jenis tulisan ini dikenal sebagai feature. Apa tulisan Feature itu? adalah sebuah tulisan yang ringan, kreatif, mudah diterima dan menghibur. Mengingat segmen pembaca yang luas, maka koran-koran dan majalah mengutamakan tulisan berjenis feature ini.
Di sini, Mas Bagus memberikan kunci bagaimana membuat tulisan ilmiah populer yang menarik. Intinya yaitu harus bisa mengawinkan metode penulisan artikel ilmiah yang menjunjung keakuratan dan keilmiahan dengan penulisan feature yang ringan.
2. Yusri Fajar
Narasumber berikutnya adalah dari kalangan akademisi. Ya, Bapak Yusri Fajar adalah penulis dan pengajar di Fakultas Ilmu Budaya UB. Tulisan-tulisan greget beliau banyak mengisi kolom di berbagai surat kabar.
Di Workshop ini, Pak Yusri menjelaskan bagaimana menulis sebuah essay atau tulisan ilmiah populer agar bisa menarik hati pembaca.
Poin penting yang saya dapat dari materinya Pak Yusri adalah tulisan kita harus bisa mengajak pembaca untuk terlibat. Topik yang diangkat harus fokus, judul menarik yang langsung bisa menyedot perhatian, gaya bahasa yang ringan, lentur dan mudah, menyelipkan kata atau joke kekinian yang menyegarkan supaya pembaca tidak bosan (bila diperlukan). Meski demikian, karena tulisannya harus ilmiah maka keakuratan adalah poin yang harus tetap dikedepankan.
3. Dwi Cahyono
Narasumber terakhir yang tampil dalam Workshop ini adalah Pak Dwi Cahyono. Seorang Sejarawan, Budayan sekaligus dosen Sejarah di Universitas Negeri Malang.
Di sini Pak Dwi kebagian mengulas isi atau konten tulisan. Pak Dwi menjelaskan poin-poin penting sejarah dan budaya lokal Kota Malang khususnya dan Malang Raya secara umum.
Diharapkan nanti peserta mampu mengangkap konten lokal Malang yang mungkin belum diketahui orang banyak. Sehingga dengan demikian timbul rasa cinta pada budaya lokal kota sendiri.
Oiya buku-buku yang ditulis Pak Dwi tentang sejarah dan budaya Malang sudah banyak yang terbit, lho. Saya juga mau hunting untuk materi tulisan saya di seleksi tahap 2 nanti.
Demikianlah yang bisa saya catat dari Workshop ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan Perpustakaan dan Arsip Kota Malang yang telah mengadakan rangkaian acara dalam Lomba Penulisan ini. Banyak ilmu manfaat yang bisa saya serap di sini.
Terima kasih sudah membaca...
Eksis duyu |
Pembukaan Workshop oleh Walikota Malang Drs. H. Sutiaji |
Dua orang Narasumber ki-ka. P. Fusri Fajar dan Dwi Cahyono |
Salah satu isi materi dari Mas Bagus |
Salah satu isi materi dari Pak Yusri |
Penampilan Mas Bagus Ari |
Pak Yusri sedang menjelaskan materi |
Salah satu isi materi dari Sejarawan dan Budayawan Kota Malang Pak Dwi Cahyono |
Comments
Post a Comment