Assalamualaikum
Ayah Bunda
Khitan
bagi laki-laki adalah perintah dalam agama Islam. Tentu bukan tanpa alasan.
Pastinya berlimpah manfaat yang akan didapat. Biasanya khitan dilaksanakan
ketika masih usia anak-anak.
Khitan atau sering disebut juga sunat, adalah pemotongan kulit luar pada kepala penis (kulup). Bila tidak dipotong, maka kulup akan menyimpan najis di dalamnya. Tentu hal ini mengganggu syarat sah ketika bersuci. Padahal bersuci adalah hal yang sangat utama dalam Islam, karena kunci dalam melaksanakan ibadah.
Tidak hanya secara agama, ditinjau dari sisi kesehatan, khitan juga memberikan banyak manfaat. Di antaranya adalah:
1. Menjaga kebersihan. Penis yang sudah dikhitan akan mudah dibersihkan.
2.
Mencegah terjangkit penyakit kelamin menular.
3.
Mencegah inflamasi karena kulup yang tidak dipotong akan menjadi tempat bakteri
berkembang biak.
4.
Mencegah kanker. Tidak hanya pada tubuh si pria, tapi juga akan bermanfaat
mencegah kanker serviks pada istrinya kelak. Dengan penis yang sudah dikhitan,
resiko penularan bakteri atau penyakit dari suami ke istri, bisa diminimalisir.
Maka, sudah tidak diragukan lagi bila perintah khitan adalah untuk kemaslahatan umat manusia.
Nah, beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 2 Juli 2021, Alhamdulillah telah terlaksana proses khitan pada Ahfa, anak ketiga kami (9 tahun). Sebelumnya kami telah bertanya-tanya pada teman dan kerabat, dan akhirnya kami memilih klinik dr. Satra di daerah Bareng Kota Malang. Metode yang dipakai dr. Satra adalah khitan metode ring.
Metode ini berbeda dengan yang digunakan Eriq, anak kedua kami, ketika berkhitan beberapa tahun yang lalu, yang memakai metode konvensional (dengan dokter lain).
Semua metode khitan, baik yang konvensional, ring, laser atau lainnya, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Mumpung masih segar di ingatan, kali ini saya ingin berbagi pengalaman singkat mengkhitankan ananda dengan metode ring. Oke cekidot.
1. Persiapan.
Persiapan
ini adalah fase penting yang tidak bisa diabaikan. Baik fisik atau mental.
Pastikan bahwa kondisi kesehatan anak dalam keadaan fit, juga ia memang sudah
siap untuk dikhitan.
Kita
bisa menginformasikan sejak beberapa hari sebelumnya kalau doi akan dikhitan,
berikut informasi tentang apa manfaat khian dsb.
2. Biaya.
Budget
untuk khitan juga harus dipersiapkan dengan baik. Masing-masing metode dan
dokter, ada tarifnya tersendiri. Anda bisa bertanya-tanya terlebih dahulu,
sebelum memutuskan akan mengkhitankan ananda di mana dan metode apa. Kalau di
Malang, untuk metode ring, biayanya kisaran 900 k - 1200 k. Tentu, sedari awal,
Bismillah, sudah kita niatkan bahwa berapa pun jumlah rupiah yang dikeluarkan
untuk khitanan, termasuk biaya selamatannya (berbagi makanan pada tetangga dan
kerabat), adalah bentuk ketaatan pada perintah Agama Allah.
3. Waktu Khitan.
Pastikan
anda sudah membuat janji dengan dokter dan selaraskan dengan waktu senggang
anak, bukan pas lagi jadwal doi bermain atau belajar, karena ini tentu sedikit
banyak mempengaruhi mood anak. Tentu kita tidak ingin tiba-tiba ia
uring-uringan ketika sampai di klinik yang bisa menghambat proses khitan.
Untuk
mencegah kejadian ini, orangtua bisa mensounding ananda bahwa pada hari ini
tanggal ini jam ini, ia akan dikhitan. jadi anak bisa punya bayangan dan
berkata, "Ooo mainnya tunda dulu."
Namanya juga anak-anak, meski sudah dipersiapkan dan disounding jauh-jauh hari, pas hari H di klinik, rasa takut itu datang juga. Anak kami pun demikian, sempat teriak-teriak ketakutan juga awalnya. Tapi untunglah akhirnya proses khitan terlaksana juga dengan lancar.
Membawakan makanan atau minuman kesukaan bisa menjadi
alternatif untuk menenangkannya.
Anak akan lebih tenang jika ada orang tua di sekitarnya. Ini tugas Babahnya mendampingi di ruang operasi. Saya kebagian nunggu di luar sambil mulut komat-kamit,
baca sembarang kalir :D.
Ternyata,
kata Bang Jo (bukan abang ijo, tapi Bang Bojo) yang mendampingi dan mengikuti
seluruh prosesnya, khitan metode ring ini memiliki kelebihan antara lain:
* Minim terjadi pendarahan dibandingkan cara konvensional. Kebetulan dulu yang mendampimgi Mas Eriq-nya juga Bang Jo.
* Proses lebih cepat. Setelah diameter penis diukur dengan semacam penggaris yang ada berbagai lubang ukuran, anak mendapat bius lokal di kepala penis, proses pemotongan kulup tidak butuh waktu lama. Hanya digunting sebentar lalu dipasang cincinya di kepala penis.
* Tidak memerlukan jahitan dan perban.
Sedangkan
kekurangannya
* Proses pemulihan setelah sunat cenderung lama, yaitu sekitar 10 hari. Anak kami
ini malah dua minggu baru benar-benar kering dan cincinnya lepas.
* Berisiko terjadi pembengkakan penis. Memang betul ini, Ahfa juga sempat
mengalami bengkak sampai-sampai kami agak deg-degan takut kenapa-kenapa. Tapi
untung tidak lama, sesuai petunjuk dokter kami oles terus dengan minyak tawon.
* Hasil akhir pemotongan kulup kurang baik. Tapi Alhamdulillah kepala penis Ahfa bagus.
7. Perawatan pasca khitan.
Karena minim pendarahan dan tanpa jahitan, perawatannya sangat mudah. Lhawong si anak bisa langsung pakai celana sehabis khitan, juga boleh kena air. Pokoknya proses BAK, BAB, dan mandi bisa dilakukan sebagaimana biasa. Ini juga termasuk salah satu kelebihan metode ring.
Juga obat
yang dipakai tidak banyak dan ribet. Cuma ada dua macam, yaitu obat tetes dan salep. Obat minumnya juga ada 2, antibiotik dan antinyeri
Cuma setelah 5 jam berlalu dan bius sudah hilang, barulah terasa cekot-cekot dan membuat Ahfa menangis tidak bisa tidur semalaman. Obat anti nyeri yang dikasih dokter, bisa kita minumkan. Ini akan sangat membantu.
Demikianlah yang bisa saya tulis tentang khitan metode ring.
Malang,
10 Agustus 2021/1 Muharrom 1443
Comments
Post a Comment