Review Buku
Judul: Fikih Media Sosial Cerdas Berbagi Informasi
Penulis: Faris Khoirul Anam
Genre: Nonfiksi, Agama
Tebal: 325 Halaman
Tahun terbit: 2019
Media sosial sebagai salah satu "anak kandung" dari kemajuan teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan wajib manusia mileneal di era sekarang ini. Tak hanya itu, ia juga telah sanggup menggeser sendi-sendi kehidupan.
Contoh yang paling nyata adalah kebebasan mengemukakan pendapat/menerbitkan tulisan di medsos. Siapa pun sekarang ini boleh aktif dan memposting apa yang menjadi pemikirannya di medsos. Dan itu mudah sekali, tanpa ada regulasi khusus, apalagi tahap penyeleksian tulisan seperti hal-nya mengirim tulisan ke media cetak, tidak ada itu. Posting detik ini, terbit juga detik ini, dan bisa langsung dibaca ribuan orang, detik ini juga.
Citizen Jurnalism (Jurnalis Warga). Istilah ini muncul untuk menyebut orang-orang yang aktif menerbitkan tulisan di medsos. Bisa dikatakan pada zaman now ini, jika pembuat tulisan atau berita tidak hanya menjadi otoritas jurnalis profesional yang bekerja di perusahaan media. Pokok dia punya smartphone dengan berbagai aplikasi media sosialnya, sudah dapat menggeluti dunia pembuatan dan penyebaran berita ini.
Ini adalah angin segar terhadap kemerdekaan atau kebebasan mengeluarkan pikiran. Tidak seperti pada era sebelumnya, yang "terbatas" pada media mainstream baik cetak atau televisi dengan segala regulasinya.
Namun sayang, kebebasan ini, terkadang membuat orang lupa diri. Alpa bahwa jemari bisa mengantarkan dirinya ke lubang neraka. Sebabnya karena melakukan hal-hal diharamkan ketika ber-media sosial.
Medsos yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal kebaikan dan menguntungkan, seperti silaturahmi, memposting karya, bahkan bisnis online, justru digunakan untuk hal-hal yang dilarang agama, menyebarkan hoaks, gambar tak senonoh dsb.
Di dalam buku ini, Ustads Faris menuliskan ketentuan syariat (fikih) terkait komunikasi informasi melalui media sosial. Berjumlah 325 halaman dan terbagi dalam empat bab yang mengupas tuntas tentang bagaimana cara-cara dan adab berinteraksi di media sosial, sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Juga ada panduan bagi kita dalam menerima berita. Memfilternya terlebih dahulu, cek dan ricek sebelum menelan mentah-mentah apalagi membaginya pada orang lain. Jangan sampai termakan atau terprovokasi berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Profil Penulis
Faris Khoirul Anam lahir di Lumajang 6 Juni 1981. Sekarang aktif menulis dan mengajar di UM sebagai Dosen PAI. Selain itu, beliau mengasuh Pesantren Darul Faqih yang dirintisnya sejak beberapa tahun lalu, berlokasi di Pandanlandung Wagir Malang.
Beberapa buku yang telah ditulis antara lain: Khazanah Aswaja (2016), The Amazing Rasulullah (2018), Fikih Penguatan Disabilitas (2018).
Ustad Faris, begitu beliau biasa dipanggil, bisa dihubungi di FB atas nama Faris Khoirul Anam.
Demikianlah review singkat buku Fikih Media Sosial Cerdas Berbagi Informasi. Bagi anda yang ingin membaca lebih lengkap, bisa merapat di Rumah Baca Hakky Mojolangu Kota Malang
Comments
Post a Comment