Ayah bunda, dua kasus perundungan pada anak yang ter-blow-up di media
belakangan, di Kotamobagu dan Tasikmalaya, ini sungguh membuat miris dan sedih
seluruh orang tua. Pasalnya kedua korban sampai meninggal dunia. Ini tentu
mencoreng dunia pendidikan tanah air sekaligus tamparan keras bagi kita untuk
meningkatkan kewaspadaan dan lebih perhatian lagi pada anak-anak generasi
penerus.
Menurut para ahli, layaknya fenomena gunung es, dua kasus yang terblow-up
di media ini, bisa jadihanya sebagian kecil saja. Ditengarai, yang tidak
terdeteksi, kemungkinan lebih banyak. Nangis nggak sih? Maka, sebagai orang
tua, sudah seharusnya kita membekali anak-anak agar mereka mampu menjadi
pribadi yang bahagia dan percaya diri sebagai kunci utama untuk menangkis
praktek perundungan yang diarahkan padanya.
ini adalah tips paling pertama dan tentu utama, kasih sayang, perhatian
dan cinta yang tulus dari kita, orang tuanya. Kasih sayang akan membentuk
karakter baik pada anak, membuat jiwanya penuh dengan kehangatan dan percaya
diri, sehingga lebih mudah membawa diri.
Sempatkan untuk menjelaskan pada anak segala hal tentang perundungan.
Apa itu perundungan? tindakan apa saja yang disebut perundungan? Dampak
perundungan bagi korban? Kenapa seseorang merundung orang lain? Bagaimana cara
menghindari perundungan? dan sebagainya. Dengan edukasi ini, diharapkan anak
dapat siap/ menghadapi dengan bijak jika ada teman yang mencoba merundungnya.
Caranya dengan rutin menanyakan bagaimana keadaan atau perasaan anak hari
ini? Apa kegiatannya selama di sekolah?
Dengan demikian kita bisa mendeteksi dengan segera berikut penanganannya, apabila anak menjadi korban bullying. Karena biasanya, anak yang menjadi korban, akan lebih banyak diam dan tidak berani bercerita pada orangtuanya.
4. Ajari Anak Untuk Membela Diri.
Membela diri dari perundungan, bisa dimulai dari cara yang paling
sederhana, yaitu segera menghindar dan minta anak agar jangan mudah terpancing.
Bila perlu segera laporkan pada guru atau orang tua.
Dengan adanya komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitar anak,
orang tua bisa tahu apa kegiatan sehari-hari anak.
Setidaknya, jika anak tidak mau bercerita jika menjadi korban bullying,
kita bisa segera mengetahui untuk mencegah dampak jangka panjang dari bullying.
Anak-anak akan mencontoh orang tua sebagai orang terdekat. Maka sudah
seharusnya orang tua tak lelah berbenah dan belajar menjadi lebih baik, lebih
bersabar, mau mendengarkan anak sampai ia selesai bercerita, serta menghindari
kekerasan atau membentak anak. Dengan demikian anak dapat menerapkannya ketika
berinteraksi dengan teman, tidak menjadi korban bullying apalagi pelaku
(naudzubillah)
Demikianlah, Wallahua'alam bissowab. Semoga diberi kemudahan dan kebaikan yang berlimpah ya, Ayah Bunda yang baik.
Selamat Hari Anak Nasional
Ngerti ya Mbak, dengar pembulian Anak seperti itu. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari kasus pembulian ya Mbak. Aamiinn.
ReplyDelete